Hadits Shahihain Online (Imam Bukhari dan Imam Muslim)

Para ahli hadis pada masa Imam al-Bukhari (wafat 256 H) dan Imam Muslim (wafat 261 H) kemudian sepakat bahwa kumpulan hadits dalam Sahih al-Bukhari dan Sahih Muslim, disebut dalam bentuk jamak Shahihain, merupakan kitab yang lebih penting daripada kitab hadits lainnya. Kedua kitab tersebut dianggap sebagai kitab Hadits, yang menetapkan syarat-syarat yang ketat untuk keabsahan Hadits. Jumlah hadis shahih dalam Sahih Bukhari dan Muslim. Ibnu Shalah mengatakan bahwa hadits shahih dalam Sahih Al Bukhari memiliki 7.275 hadits dengan pengulangan. Jadi ada 4000 hadits tanpa pengulangan. Sahih Muslim memiliki sekitar 4000 Hadits tanpa pengulangan.

Orang pertama yang memberi perhatian khusus pada kumpulan hadits shahih adalah Abu Abdillah Muhammad bin Isma'il Al Bukhari (Imam Al Bukhari) dan teman serta muridnya Abul Husain Muslim bin Al Hajjaj An Naisaburi (Imam Muslim). Sahih Bukhari dan Sahih Muslim adalah dua kitab hadits yang paling otentik, tetapi Sahih Bukhari lebih penting. Pasalnya, Imam Bukhari hanya mencantumkan syarat-syarat berikut dalam Hadits Sahihnya:

Meskipun Imam Muslim tidak meminta syarat lain, yang terpenting adalah para perawi dan pengajarnya sezaman, yang dianggap cukup.

Itulah perbedaan penilaian keabsahan hadis antara Imam Bukhari dan Imam Muslim, sebagaimana disepakati mayoritas ulama. Sebagian ulama tidak mempercayai hal tersebut, antara lain Abu 'Ali An Naisaburi, seorang guru Al Hakim, dan beberapa ulama maghrib. Namun demikian, tidak berarti bahwa Imam Bukhari dan Imam Muslim mengumpulkan semua hadits shahih dalam kedua kitab tersebut. Sebagai bukti, keduanya terkadang meriwayatkan Hadits shahih di kitab-kitab lain. Misalnya, Imam At Tirmidzi dan beberapa orang lainnya dalam Sunan atau kitab lain terkadang meriwayatkan hadits dari Sahih Al Bukhari yang tidak terdapat dalam Sahihnya.